Jumat, 17 Mei 2013

KIMIA PANGAN



TUGAS TERSTRUKTUR
KIMIA PANGAN I
ASAM LEMAK OMEGA-3 PADA MINYAK IKAN





Disusun oleh :
1.      Windi Rosianingsih               A1M011004
2.      Faizah                                     A1M011005
3.      Melania Raudlatul Jannah   A1M011009
4.      Umi Latifah                           A1M011020
5.      Arimah                                   A1M011021
6.      Siti Haryati Pertiwi               A1M011023



KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2012
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemanfaatan ikan laut di Indonesia sampai sejauh ini masih terbatas hanya sebagai bahan pangan. Hal ini memberi konsekuensi kepada nilai ekonomi ikan laut relatif rendah. Untuk meningkatkan nilai ekonomi ikan laut diperlukan penelitian yang mengarah kepada pembuatan produk-produk non pangan unggul, salah satu diantaranya adalah obat-obatan. Peluang ini bisa dibuka mulai dari minyak ikan yang dikandungnya yang ditengarai mengandung asam lemak tak jenuh majemuk yang cukup tinggi, mencapai sekitar 63,9 % dari total lemak yang ada dalam minyak ikan (Wertheim, 1947). Dua jenis asam lemak tak jenuh majemuk yang diduga paling potensial dapat digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan adalah EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid). Beberapa penelitian yang menguji peran EPA atau DHA dalam mengatasi berbagai penyakit yang berbahaya telah banyak dilakukan. Dalam hal ini Wibawa (2005) mengutip, diantaranya adalah penghambat atherosklerosis, kanker inflamasi, jantung, stroke, lupus, hipertensi, gangguan pertumbuhan dan kecerdasan, diabetes dan antifungal.
Mengingat begitu banyak manfaat minyak ikan bagi kesehatan maka potensi perikanan laut Indonesia perlu dipetakan untuk mencari sumber minyak ikan lokal yang mempunyai peluang untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri obat-obatan.

B.     Rumusan Masalah
-          Apa pengertian dari asam lemak?
-          Apa pengertian asam lemak omega-3?
-          Apa saja asam lemak turunan dari asam lemak omega-3?
-          Bagaimana manfaat asam lemak omega-3 dan peranannya dalam kesehatan?
C.    Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat. Secara terperinci, tujuan dari pembuatan dan penulisan makalah ini adalah:
-          Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Kimia Pangan I
-          Mengetahui pengertian dari asam lemak?
-          Mengetahui pengertian asam lemak omega-3?
-          Mengetahui asam lemak turunan dari asam lemak omega-3?
-          Mengetahui manfaat asam lemak omega-3 dan peranannya dalam kesehatan?

D.    Metode Penulisan



BAB II ISI
Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak adalah lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tak jenuh. Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Minyak ikan adalah salah satu zat gizi yang mengandung asam lemak kaya manfaat karena mengandung sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh ganda atau polyunsaturated fatty acid yang disingkat PUFA, diantaranya DHA dan EPA dapat membantu proses tumbuh-kembangnya otak (kecerdasan), perkembangan indra penglihatan, dan sistim kekebalan tubuh bayi balita. Kandungan minyak di dalam ikan ditentukan beberapa factor, yaitu jenis ikan, jenis kelamin, umur (tingkat kematangan), musim, siklus bertelur, letak geogra_s perairan dan jenis makanan yang dikonsumsi ikan tersebut.
Minyak ikan merupakan fraksi lemak yang diperoleh dari ekstraksi ikan atau sebagai salah satu hasil samping dari industri pengalengan ikan yang dihasilkan karena pemanasan dan sterilisasi selama proses, sehingga minyak dari ikan terekstrak dan terbuang bersamaan dengan panas. Minyak ikan dianjurkan untuk diet kesehatan karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dengan banyak ikatan rangkap (PUFA) omega-3, yaitu asam eikosapentanoat (EPA) dan dokosaheksanoat (DHA) yang bermanfaat bagi tubuh (Aidos 2002).
Minyak ikan umumnya terdiri dari berbagai jenis triasilgliserol berupa suatu molekul yang tersusun dari gliserol dan asam lemak. Rantai asam lemak yang terdapat dalam minyak ikan mempunyai jumlah lebih dari delapan belas atom karbon dan memiliki lima atau enam ikatan rangkap. Kandungan asam lemak esensial pada minyak ikan yang tinggi meliputi asam linoleat, linolenat, dan arakhidonat. Hal ini berarti asam lemak esensial itu disebut asam lemak tidak jenuh karena banyak mengandung ikatan rangkap (85%), sedangkan sisanya (15%) terdiri atas asam lemak yang jenuh (Rasyid 2001).
Fitoplankton laut merupakan produsen primer omega-3 dalam rantai makanan. PUFA yang berasal dari organisme laut biasanya ada dalam bentuk trigliserida, walaupun bisa dalam bentuk lain seperti ester atau fosfolipid (Berge dan Barnathan 2005). Minyak ikan dari famili Scombroidae, Clupeidae dan Salmonidae mengandung EPA dan DHA yang paling tinggi. Minyak ikan mengandung omega-3 lebih tinggi dibandingkan dengan minyak nabati (Rodriguez et al. 2010).


A.    Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon 4-24, memiliki gugus karboksil tunggal dan ujung hidrokarbon nonpolar yang panjang menyebabkan hampir semua lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak (Davenport dan Johnson 1971). Penamaan asam  lemak  berdasarkan pada jumlah atom karbon dan posisi ikatan tak jenuh dari gugus karboksilnya (Lobb 1992). 
Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujung mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus metil (CH3). Asam lemak alami biasanya mempunyai rantai dengan jimlah atom karbon genap, yang berkisar antara empat hingga dua puluh dua karbon. Asam lemak dibedakan menurut jumlah karbon yang dikandungnya yaitu asam lemak rantai pendek (6 atom karbon atau kurang), rantai sedang (8 hingga 12 karbon), rantai panjang (14-18 karbon) dan rantai sangat panjang (20 atom atau lebih).  Semua lemak bahan makan hewani dan minyak nabati mengandung asam lemak rantai panjang; asam lemak rantai sangat panjang terdapat dalam minyak ikan. Titik cair asam lemak meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon.
Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA)  dan  asam  lemak tak  jenuh (Unsaturated Fatty Acid). Asam lemak jenuh  jenuh memiliki titik cair lebih tinggi daripada asam lemak tak jenuh dan merupakan dasar dalam menentukan sifat fisik lemak dan minyak. Lemak yang tersusun oleh asam lemak tak jenuh akan bersifat cair pada suhu kamar, sedangkan lemak yang tersusun oleh asam lemak jenuh akan berbentuk padat. Asam lemak tak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fatty Acid/MUFA). Asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh majemuk (Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA) (Muchtadi  et al. 1993). Semakin panjang rantai karbon dan semakin banyak jumlah ikatan rangkapnya, semakin besar kecenderungan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Berikut ini merupakan berbagai jenis asam lemak tak jenuh (O’Keefe et al. 2002).
B.       Asam Lemak Esensial (ALE)
Sindroma kekurangan lemak makanan pertama kali ditemukan dan ditulis oleh Burr dan Burr pada tahun 1929. Mereka mengemukakan bahwa diantara asam lemak ada yang esensial untuk tubuh, yaitu asam linoleat dan asam linolenat. Dikatakan esensial karena dibutuhkan tubuh, sedangkan tubuh tidak dapat mensintesisnya. Kedua jenis asam lemak ini dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan. Masing-masing mempunyai ikatan rangkap pada karbon ke-6 dan ke-3 dari ujung gugus metil.
C.    Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 merupakan asam lemak dengan banyak ikatan rangkap. Ikatan rangkap pertama terletak pada atom karbon ketiga dari gugus metil omega. Ikatan rangkap berikutnya terletak pada nomor atom karbon ketiga dari ikatan rangkap sebelumnya. Gugus metil omega-3 adalah gugus terakhir dari rantai asam. Asam lemak omega-3 merupakan turunan dari prekursor pendahulunya, yaitu asam lemak esensial linoleat dan linolenat. Asam lemak esensial tidak bisa dibentuk dalam tubuh dan harus dicukupi langsung dari makanan (Aidos 2002).
Omega-3 adalah sejenis asam lemak esensial yaitu lemak yang diperlukan untuk kesehatan tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Anda harus mendapatkannya melalui makanan. Asam lemak omega-3 dapat ditemukan pada ikan seperti salmon, tuna, makarel dan makanan laut lainnya termasuk ganggang dan krill, beberapa jenis tanaman dan minyak kacang. Sumber utama asam lemak omega-3 yang tersedia di pasar adalah minyak ikan, yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk ikan yang dimasak, kapsul minyak ikan, atau makanan dengan bahan tambahan minyak ikan (Alonso dan Maroto, 2000). Namun demikian, minyak ikan sebagai sumber asam lemak omega-3 mempunyai keterbatasan. Selain sumber alami, asam lemak omega-3 kini banyak ditemukan sebagai bahan aktif dalam suplemen kesehatan, makanan bayi dan produk farmasi.
Asam lemak omega-3 tampaknya mengimbangi fungsi asam arakidonat yang dapat menyebabkan peradangan dan berakhir dengan trombosisdan artritis bila produksi metabolit-metabolitnya menumpuk. Asam lemak omega-3 dapat membersihkan plasma dari lipoprotein kilomikron dan kemungkinan juga dari VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Asam lemak omega-3 diduga menurunkan produksi trigliserida dan apolipoprotein β (beta)di dalam hati, bagian utama lipida dan protein dalam VLDL. Asam lemak omega-3 dihubungkan dengan pencegahan penyakit jantung koroner dan artritis (Almatsier, 2002).
Asam-asam lemak alami yang termasuk kelompok asam lemak omega-3 adalah asam linolenat (C18:3), EPA atau Eicosapentanoic acid (C20:5) dan DHA atau Docosaheksanoic acid (C22:6), sedangkan yang termasuk kelompok asam lemak omega-6 adalah asam linoleat (C18:2) dan asam arachidonat (C20:4). Asam lemak ini dinamakan omega-3 dan biasanya disimbolkan dengan n-3 (Wang et al. 1990).

Struktur dari asam omega-3 dapat dilihat dari Gambar 1.
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH
Asam Linolenat (C18:3)

       CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)3-COOH
Asam Eikosapentanoat (C20:5)

       CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)2-COOH
Asam Dokosaheksanoat (C22:6)
Gambar 1 Rumus molekul dari asam lemak omega-3 (Ackman 1982).

Asam lemak Omega-3 terdiri dari Docosahexaenoic acid (DHA) (C22:6 ω-3), Eicosapentaenoic acid (EPA) (C20:5 ω-3), dan Alpha-linolenic acid (ALA) (C18:3 ω-3). Dari ketiganya, EPA dan DHA adalah yang lebih bermanfaat bagi tubuh dan hanya diperoleh dari ikan-ikan berlemak, terutama ikan dari laut dingin.

D.    Kandungan Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 terdiri dari Docosahexanoic acid (DHA), Eicosapenranoic acid (EPA), dan Alpha-linoleic acid (ALA). Dari ketiganya, EPA dan DHA adalah yang lebih bermanfaat bagi tubuh dan hanya diperoleh dari ikan-ikan berlemak, terutama ikan laut dingin.
a.      Eicosapentaenoic acid (EPA)
Asam eikosapentaenoat (EPA) dapat dihasilkan oleh alga laut dan pada hewan  melalui desaturasi atau elongasi α-linolenat. Eikosapentaenoat adalah produk primer asam lemak minyak ikan (± 20-25% berat) walaupun tidak dihasilkan oleh ikan.

CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)3-COOH
Asam Eikosapentanoat (C20:5)

b.      Docosahexaenoic acid (DHA)
DHA merupakan salah satu jenis Makro Nutrient yakni yang mempunyai ikatan kimia (C22:6 ω-3) adalah turunan asam lemak omega 3 termasuk golongan asam lemak tidak jenuh ganda (poly unsaturated fatty acid) asam lemak ini menjadi penting karena merupakan asam lemak essensial yang berarti tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi oleh makanan.
Asam dokosaheksaenoat dihasilkan oleh alga laut dan komponen primer minyak ikan (± 8-20% berat). Produksi DHA pada hewan berasal dari asam linolenat terjadi melalui proses desaturasi atau elongasi α-linolenat menjadi  24:5n-3. Asam lemak tak jenuh rantai yang sangat panjang ini didesaturasi oleh desaturasi Δ6 (kemungkinan enzim desaturasi Δ6) dan menghasilkan asam lemak lewat satu siklus β-oksidasi membentuk DHA.
Asam dokosaheksanoat (DHA) merupakan asam lemak tidak larut dalam air dingin maupun air panas dan mudah sekali rusak karena sangat rentan terhadap ikatan rangkap yang 5tidak stabil sehingga mudah mengalami autooksidasi menjadi radikal bebas bila terkena udara han cahaya.

    CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)2-COOH
Asam Dokosaheksanoat (C22:6)

c.       Alpha-linoleic acid (ALA)
Alpha-linoneic acid (ALA) atau yang lebih sering dikenal dengan asam linoleat ditemukan di dalam tumbuhan dan minyak tumbuhan, termasuk sayuran, walnut, minyak biji mustard, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak flaxseed (terdiri atas 50% asam linolenat). Juga terdapat dalam daun-daunan, beberapa minyak biji-bijian, termasuk minyak kedelai minyak biji rami dan minyak biji rape. Asam lemak ini dihasilkan di dalam tubuh tumbuhan oleh desaturasi Δ12 dan Δ15 asam oleat. Bersama asam oleat, asam α-linolenat menggantikan satu dari 8dua produk PUFA primer biosintesis asam lemak. Asam lemak ini terdapat pada daun tumbuhan dan komponen kecil dari minyak biji.

CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH
Asam Linolenat (C18:3)
E.     Manfaat Asam Lemak Omega-3
 Asam lemak Omega-3 sudah terbukti mempunyai dampak menguntungkan dalam pencegahan penyakit kardiovaskuler, kanker, Alzheimer dan schizoprenia. Khususnya , OHA memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan retinal bayi. Sebagai lemak esensial bagi manusia, asam lemak omega-3 perlu ditambahkan pada makanan untuk memelihara tubuh dan otak dalam kondisi puncak.
Pada penyakit kardiovaskuler, asam lemak omega-3 telah menunjukkan berdampak menguntungkan pada sistim kardiovaskuler. Resiko dari terkena penyakit diabetes, obesitas, asma, dan lain-lain terbukti berkurang dengan meningkatkan konsumsi omega-3 (Simopoulos, 2002) . Studi terbaru menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 bisa bergabung dengan membran sel jantung, sehingga berdampak kardioprotektif terhadap beberapa penyakit (Masson et al., 2007). Oampak baik ini dapat dipertahankan dengan mengkonsumsi ikan (misalnya 1-2 kali per minggu) seiring dengan periode penghanyutan asam lemak omega-3 yang relatif lama. Kesehatan jantung dapat dipelihara dengan asam lemak omega-3 sebesar 19r/hari (Masson et al., 2007).
Dampak menguntungkan asam lemak omega-3 terhadap kanker dihubungkan dengan fakta akan rendahnya kasus kanker payudara pada orang Eskimos sebagai pengkonsumsi asam lemak omega-3 tinggi dalam bentuk ikan (Nettleton, 1995). Sejak itu banyak penelitian dilakukan lebih lanjut untuk memahami dampak menguntungkan asam lemak omega-3 pada penyembuhan berbagai kanker. Mekanismenya secara penuh belum dipahami, tetapi jelas bahwa asam lemak omega-3 bermanfaat dalam perang melawan berbagai kanker. Sebagai contoh, Hering dkk (2007) menemukan bahwa perkembang-biakan sel kanker pankreas terhambat setelah perlakuan dengan asam lemak omega-3. Diduga bahwa as am lemak omega-3 memulihkan proses pengatur tertentu dalam sel. Dengan pulihnya proses ini, sel-sel mempunyai "pemulihan apoptosis" dan dapat dihancurkann oleh sistim kekebalan atau perawatan kanker tradisional (Hering dkk., 2007) . Asam lemak Omega-3 juga dapat membantu mencegah kanker kolorektal (Nowak et aI., 2007).

F.     Asam Lemak Omega 3 dan Kesehatan
1.      Omega-3: Lemak Baik
Dokter mungkin mengatakan kepada Anda untuk mengurangi lemak, tetapi tidak semua lemak tidak sehat. Asam lemak Omega-3 sangat bermanfaat bagi kesehatan. Studi menunjukkan omega-3 membantu menurunkan risiko penyakit jantung, pembunuh utama. Omega-3 juga dapat memberi perlindungan terhadap gejala depresi, demensia, kanker, dan artritis. Omega-3 ditemukan dalam ikan salmon, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan banyak lagi tetapi manfaat kesehatan dapat sangat berbeda dari satu sumber ke sumber lain.

2.      Alphabet Omega-3
Asam lemak Omega-3 datang dalam lebih dari satu bentuk. Jenis yang ditemukan pada ikan, disebut DHA dan EPA, tampaknya memiliki manfaat kesehatan terkuat. Bentuk lain yang dikenal sebagai ALA ditemukan dalam minyak sayur, biji rami, kenari, dan sayuran berdaun gelap seperti bayam. Tubuh mengubah sejumlah kecil ALA menjadi EPA dan DHA, dan ALA juga memiliki beberapa manfaat kesehatan sendiri.

3.      Bagaimana Omega-3 melawan Penyakit
Asam lemak Omega-3 dipercaya dapat membantu melawan penyakit dengan mengurangi peradangan pada pembuluh darah, sendi, dan tempat lain di tubuh. Omega-3 juga mengurangi resiko untuk sebuah irama jantung yang abnormal, menurunkan kadar lemak yang tidak sehat dalam aliran darah, dan memperlambat laju pembentukan plak di pembuluh darah. Tubuh kita tidak dapat membuat Omega-3, jadi kita harus mendapatkannya dari pola makan kita.

4.      Omega-3 dan Kematian akibat sakit Jantung
Jika Anda pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, Omega-3 asam lemak dapat membantu menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Studi menunjukkan pengurangan serangan jantung dan kematian mendadak antara korban serangan jantung pada mereka yang banyak mengkomsumsi Omega-3. Ini termasuk orang yang mengambil suplemen minyak ikan dan mereka yang rutin makan ikan berlemak, seperti salmon atau trout danau.

5.      Omega-3 dan aritmia (ritme jantung abnormal)
Omega-3 tampaknya memiliki efek stabilisasi pada jantung. Mereka dapat menurunkan detak jantung dan mengurangi risiko yang mengancam jiwa aritmia atau ritme jantung abnormal. Beberapa sumber umum dari omega-3s yang ditampilkan di sini: ikan, walnut, brokoli, dan edamame, kacang kedelai hijau yang sering dikukus dan disajikan dalam kelopaknya.

6.      Omega-3 dan Trigliserida
Omega-3 dapat menurunkan tingkat trigliserida, jenis lemak darah yang terkait dengan penyakit jantung. Trigliserida terkumpul dalam aliran darah dan dalam sel lemak tubuh (terlihat di sini). Sayangnya, Omega-3 meningkatkan kolesterol baik yang "baik" (HDL) maupun yang "buruk" (LDL). Orang dengan trigliserida tinggi harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengambil Omega-3. Makan ikan yang kaya Omega-3 umumnya aman.

7.      Omega-3 dan Tekanan Darah Tinggi
Ada bukti kuat bahwa Omega-3 menurunkan tekanan darah. Meskipun demikian, efeknya adalah kecil. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, makan ikan bersama dengan perubahan poloa makan lainnya dan obat-obatan, bisa membantu seperti yang direkomendasikan oleh dokter Anda. Salah satu strategi adalah untuk mengganti daging merah dengan ikan selama beberapa kali makanan. Tapi hal terbaik adalah hindari ikan asin, seperti salmon panggang.


8.      Omega-3 dan Stroke
Bukti tercampur pada fakta apakah omega-3 dapat membantu mencegah stroke. Curbs plak membangun di dalam pembuluh darah dan memiliki efek antipembekuan darah, sehingga dapat membantu mencegah stroke iskemik, jenis yang disebabkan oleh gumpalan atau penyumbatan dalam arteri. Pada dosis yang sangat tinggi, suplemen omega-3 dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik, jenis kurang umum yang melibatkan pendarahan di otak.

9.      Omega-3 dan Rheumatoid Arthritis
Studi menunjukkan Omega-3 dapat mengurangi gejala seperti nyeri sendi dan kekakuan pada penderita rheumatoid arthritis. Pola makan tinggi omega-3 juga dapat meningkatkan efektivitas obat anti-inflamasi.

10.  Omega-3 dan Depresi
Omega-3 asam lemak dapat membantu kelancaran keluar gangguan mood dan membuat antidepresan lebih efektif. Namun, hasil penelitian telah tercampur sejauh ini. Negara-negara dengan tingkat konsumsi tinggi omega-3 dalam makanan, memiliki tingkat depresi khas yang lebih rendah. Meskipun studi lebih lanjut diperlukan, bukti-bukti sejauh ini cukup menjanjikan.

11.  Omega-3 dan ADHD
Beberapa studi menunjukkan suplemen Omega-3 dapat meringankan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Kita tahu asam lemak omega-3 yang penting dalam perkembangan dan fungsi otak. Meskipun bukti tersebut tidak konklusif dan suplemen diet tidak dapat menawarkan obatsemua untuk ADHD, Omega-3 dapat memberikan beberapa manfaat tambahan untuk pengobatan tradisional.

12.  Omega-3 dan Demensia
Kesimpulan akhir masih belum pasti, tapi ada beberapa bukti bahwa Omega-3 dapat melindungi terhadap demensia dan memperbaiki fungsi mental. Dalam satu studi, orang tua dengan diet tinggi omega-3 asam lemak memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi keterkaitannya.

13.  Omega-3 dan Kanker
Omega-3 dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker prostat lanjut, namun penelitian lebih lanjut diperlukan. The American Cancer Society merekomendasikan pola makan yang mencakup ikan, tetapi organisasi berhenti sejangka waktu mendukung suplemen Omega-3 untuk pencegahan kanker.

14.  Omega-3 dan Anak anak
Berhati-hatilah dengan janji bahwa omega-3 memiliki kemampuan kekuatan "meningkatkan otak" bagi anak-anak. Federal Trade Commission meminta perusahaan suplemen untuk berhenti mengklaim, kecuali jika mereka dapat membuktikannya secara ilmiah. American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa anak-anak makan ikan lebih banyak, asalkan tidak dilapisi tepung roti dan digoreng. Dokter anak juga menyarankan hati-hati terhadap jenis ikan yang tinggi merkuri, seperti hiu, ikan todak, king mackerel, dan tilefish.

Tidak ada komentar: