TUGAS TERSTRUKTUR
KIMIA PANGAN I
ASAM LEMAK OMEGA-3 PADA
MINYAK IKAN
Disusun oleh :
1.
Windi
Rosianingsih A1M011004
2.
Faizah A1M011005
3.
Melania
Raudlatul Jannah A1M011009
4.
Umi
Latifah A1M011020
5.
Arimah A1M011021
6.
Siti
Haryati Pertiwi A1M011023
KEMENTRIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
ILMU
DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanfaatan ikan laut di
Indonesia sampai sejauh ini masih terbatas hanya sebagai bahan pangan. Hal ini
memberi konsekuensi kepada nilai ekonomi ikan laut relatif rendah. Untuk
meningkatkan nilai ekonomi ikan laut diperlukan penelitian yang mengarah kepada
pembuatan produk-produk non pangan unggul, salah satu diantaranya adalah
obat-obatan. Peluang ini bisa dibuka mulai dari minyak ikan yang dikandungnya
yang ditengarai mengandung asam lemak tak jenuh majemuk yang cukup tinggi,
mencapai sekitar 63,9 % dari total lemak yang ada dalam minyak ikan (Wertheim,
1947). Dua jenis asam lemak tak jenuh majemuk yang diduga paling potensial
dapat digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan adalah EPA (Eicosapentaenoic
acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid). Beberapa penelitian yang
menguji peran EPA atau DHA dalam mengatasi berbagai penyakit yang berbahaya telah
banyak dilakukan. Dalam hal ini Wibawa (2005) mengutip, diantaranya adalah
penghambat atherosklerosis, kanker inflamasi, jantung, stroke, lupus,
hipertensi, gangguan pertumbuhan dan kecerdasan, diabetes dan antifungal.
Mengingat begitu banyak
manfaat minyak ikan bagi kesehatan maka potensi perikanan laut Indonesia perlu
dipetakan untuk mencari sumber minyak ikan lokal yang mempunyai peluang untuk
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri obat-obatan.
B.
Rumusan
Masalah
-
Apa pengertian dari
asam lemak?
-
Apa pengertian asam
lemak omega-3?
-
Apa saja asam lemak
turunan dari asam lemak omega-3?
-
Bagaimana manfaat asam
lemak omega-3 dan peranannya dalam kesehatan?
C.
Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang
diharapkan dapat bermanfaat. Secara terperinci, tujuan dari pembuatan dan penulisan
makalah ini adalah:
-
Memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah Kimia Pangan I
-
Mengetahui pengertian
dari asam lemak?
-
Mengetahui pengertian
asam lemak omega-3?
-
Mengetahui asam lemak
turunan dari asam lemak omega-3?
-
Mengetahui manfaat asam
lemak omega-3 dan peranannya dalam kesehatan?
D.
Metode
Penulisan
BAB II ISI
Lemak dan minyak adalah suatu
trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak
adalah lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak
tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tak
jenuh. Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Minyak
ikan adalah salah satu zat gizi yang mengandung asam lemak kaya manfaat karena
mengandung sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh. Asam
lemak tak jenuh ganda atau polyunsaturated fatty acid yang disingkat PUFA,
diantaranya DHA dan EPA dapat membantu proses tumbuh-kembangnya otak
(kecerdasan), perkembangan indra penglihatan, dan sistim kekebalan tubuh bayi
balita. Kandungan minyak di dalam ikan ditentukan beberapa factor, yaitu jenis
ikan, jenis kelamin, umur (tingkat kematangan), musim, siklus bertelur, letak
geogra_s perairan dan jenis makanan yang dikonsumsi ikan tersebut.
Minyak ikan merupakan fraksi lemak yang diperoleh dari ekstraksi ikan
atau sebagai salah satu hasil samping dari industri pengalengan ikan yang
dihasilkan karena pemanasan dan sterilisasi selama proses, sehingga minyak dari
ikan terekstrak dan terbuang bersamaan dengan panas. Minyak ikan dianjurkan
untuk diet kesehatan karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dengan
banyak ikatan rangkap (PUFA) omega-3, yaitu asam eikosapentanoat (EPA) dan
dokosaheksanoat (DHA) yang bermanfaat bagi tubuh (Aidos 2002).
Minyak ikan umumnya terdiri dari berbagai jenis triasilgliserol berupa
suatu molekul yang tersusun dari gliserol dan asam lemak. Rantai asam lemak
yang terdapat dalam minyak ikan mempunyai jumlah lebih dari delapan belas atom
karbon dan memiliki lima atau enam ikatan rangkap. Kandungan asam lemak
esensial pada minyak ikan yang tinggi meliputi asam linoleat, linolenat, dan
arakhidonat. Hal ini berarti asam lemak esensial itu disebut asam lemak tidak
jenuh karena banyak mengandung ikatan rangkap (85%), sedangkan sisanya (15%)
terdiri atas asam lemak yang jenuh (Rasyid 2001).
Fitoplankton laut merupakan produsen primer omega-3 dalam rantai
makanan. PUFA yang berasal dari organisme laut biasanya ada dalam bentuk
trigliserida, walaupun bisa dalam bentuk lain seperti ester atau fosfolipid
(Berge dan Barnathan 2005). Minyak ikan dari famili Scombroidae, Clupeidae dan
Salmonidae mengandung EPA dan DHA yang paling tinggi. Minyak ikan mengandung
omega-3 lebih tinggi dibandingkan dengan minyak nabati (Rodriguez et al.
2010).
A.
Asam
Lemak
Asam lemak adalah asam
organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon 4-24, memiliki gugus
karboksil tunggal dan ujung hidrokarbon nonpolar yang panjang menyebabkan
hampir semua lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau
berlemak (Davenport dan Johnson 1971). Penamaan asam lemak
berdasarkan pada jumlah atom karbon dan posisi ikatan tak jenuh dari
gugus karboksilnya (Lobb 1992).
Asam lemak merupakan asam organik
yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujung mempunyai gugus
karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus metil (CH3). Asam lemak
alami biasanya mempunyai rantai dengan jimlah atom karbon genap, yang berkisar
antara empat hingga dua puluh dua karbon. Asam lemak dibedakan menurut jumlah
karbon yang dikandungnya yaitu asam lemak rantai pendek (6 atom karbon atau
kurang), rantai sedang (8 hingga 12 karbon), rantai panjang (14-18 karbon) dan
rantai sangat panjang (20 atom atau lebih). Semua lemak bahan makan hewani dan minyak
nabati mengandung asam lemak rantai panjang; asam lemak rantai sangat panjang
terdapat dalam minyak ikan. Titik cair asam lemak meningkat dengan bertambah
panjangnya rantai karbon.
Asam lemak dibedakan menjadi asam
lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA)
dan asam lemak tak
jenuh (Unsaturated Fatty Acid). Asam lemak jenuh jenuh memiliki titik cair lebih tinggi
daripada asam lemak tak jenuh dan merupakan dasar dalam menentukan sifat fisik
lemak dan minyak. Lemak yang tersusun oleh asam lemak tak jenuh akan bersifat
cair pada suhu kamar, sedangkan lemak yang tersusun oleh asam lemak jenuh akan
berbentuk padat. Asam lemak tak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap
disebut asam lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fatty Acid/MUFA). Asam
lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap disebut asam lemak tak
jenuh majemuk (Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA) (Muchtadi et al. 1993). Semakin panjang rantai karbon
dan semakin banyak jumlah ikatan rangkapnya, semakin besar kecenderungan untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Berikut ini merupakan berbagai jenis
asam lemak tak jenuh (O’Keefe et al. 2002).
B. Asam Lemak Esensial
(ALE)
Sindroma kekurangan lemak makanan
pertama kali ditemukan dan ditulis oleh Burr dan Burr pada tahun 1929. Mereka
mengemukakan bahwa diantara asam lemak ada yang esensial untuk tubuh, yaitu
asam linoleat dan asam linolenat. Dikatakan esensial karena dibutuhkan tubuh,
sedangkan tubuh tidak dapat mensintesisnya. Kedua jenis asam lemak ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan. Masing-masing
mempunyai ikatan rangkap pada karbon ke-6 dan ke-3 dari ujung gugus metil.
C.
Asam
Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3
merupakan asam lemak dengan banyak ikatan rangkap. Ikatan rangkap pertama
terletak pada atom karbon ketiga dari gugus metil omega. Ikatan rangkap
berikutnya terletak pada nomor atom karbon ketiga dari ikatan rangkap
sebelumnya. Gugus metil omega-3 adalah gugus terakhir dari rantai asam. Asam
lemak omega-3 merupakan turunan dari prekursor pendahulunya, yaitu asam lemak
esensial linoleat dan linolenat. Asam lemak esensial tidak bisa dibentuk dalam
tubuh dan harus dicukupi langsung dari makanan (Aidos 2002).
Omega-3
adalah sejenis asam lemak esensial yaitu lemak yang diperlukan untuk
kesehatan tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Anda harus
mendapatkannya melalui makanan. Asam lemak omega-3 dapat ditemukan pada ikan
seperti salmon, tuna, makarel dan makanan laut lainnya termasuk ganggang dan
krill, beberapa jenis tanaman dan minyak kacang. Sumber utama
asam lemak omega-3 yang tersedia di pasar adalah minyak ikan, yang biasanya
dikonsumsi dalam bentuk ikan yang dimasak, kapsul minyak ikan, atau makanan
dengan bahan tambahan minyak ikan (Alonso dan Maroto, 2000). Namun demikian,
minyak ikan sebagai sumber asam lemak omega-3 mempunyai keterbatasan. Selain sumber
alami, asam lemak omega-3 kini banyak ditemukan sebagai bahan aktif dalam
suplemen kesehatan, makanan bayi dan produk farmasi.
Asam lemak omega-3 tampaknya
mengimbangi fungsi asam arakidonat yang dapat menyebabkan peradangan dan
berakhir dengan trombosisdan artritis bila produksi metabolit-metabolitnya
menumpuk. Asam lemak omega-3 dapat membersihkan plasma dari lipoprotein
kilomikron dan kemungkinan juga dari VLDL (Very
Low Density Lipoprotein). Asam lemak omega-3 diduga menurunkan produksi
trigliserida dan apolipoprotein β (beta)di dalam hati, bagian utama lipida dan
protein dalam VLDL. Asam lemak omega-3 dihubungkan dengan pencegahan penyakit
jantung koroner dan artritis (Almatsier, 2002).
Asam-asam lemak alami yang termasuk kelompok
asam lemak omega-3 adalah asam linolenat (C18:3), EPA atau Eicosapentanoic
acid (C20:5) dan DHA atau Docosaheksanoic acid (C22:6), sedangkan
yang termasuk kelompok asam lemak omega-6 adalah asam linoleat (C18:2) dan asam
arachidonat (C20:4). Asam lemak ini dinamakan omega-3 dan biasanya disimbolkan
dengan n-3 (Wang et al. 1990).
Struktur
dari asam omega-3 dapat dilihat dari Gambar 1.
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH
Asam Linolenat (C18:3)
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)3-COOH
Asam Eikosapentanoat (C20:5)
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)2-COOH
Asam Dokosaheksanoat (C22:6)
Gambar
1 Rumus molekul dari asam lemak omega-3 (Ackman 1982).
Asam lemak Omega-3
terdiri dari Docosahexaenoic acid (DHA) (C22:6 ω-3), Eicosapentaenoic acid (EPA) (C20:5
ω-3), dan Alpha-linolenic acid (ALA)
(C18:3 ω-3). Dari ketiganya, EPA dan DHA adalah yang lebih bermanfaat bagi
tubuh dan hanya diperoleh dari ikan-ikan berlemak, terutama ikan dari laut
dingin.
D.
Kandungan
Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 terdiri dari Docosahexanoic acid (DHA), Eicosapenranoic
acid (EPA), dan Alpha-linoleic acid (ALA). Dari ketiganya, EPA dan DHA adalah yang lebih
bermanfaat bagi tubuh dan hanya diperoleh dari ikan-ikan berlemak, terutama
ikan laut dingin.
a. Eicosapentaenoic acid
(EPA)
Asam eikosapentaenoat
(EPA) dapat dihasilkan oleh alga laut dan pada hewan melalui desaturasi atau elongasi α-linolenat.
Eikosapentaenoat adalah produk primer asam lemak minyak ikan (± 20-25% berat)
walaupun tidak dihasilkan oleh ikan.
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)3-COOH
Asam Eikosapentanoat (C20:5)
b.
Docosahexaenoic acid (DHA)
DHA
merupakan salah satu jenis Makro Nutrient yakni yang mempunyai ikatan kimia (C22:6 ω-3) adalah turunan asam lemak omega 3
termasuk golongan asam lemak tidak jenuh ganda (poly unsaturated fatty acid)
asam lemak ini menjadi penting karena merupakan asam lemak essensial yang
berarti tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi oleh makanan.
Asam dokosaheksaenoat dihasilkan oleh alga laut dan
komponen primer minyak ikan (± 8-20% berat). Produksi DHA pada hewan berasal
dari asam linolenat terjadi melalui proses desaturasi atau elongasi α-linolenat
menjadi 24:5n-3. Asam lemak tak jenuh
rantai yang sangat panjang ini didesaturasi oleh desaturasi Δ6 (kemungkinan
enzim desaturasi Δ6) dan menghasilkan asam lemak lewat satu siklus β-oksidasi
membentuk DHA.
Asam dokosaheksanoat (DHA) merupakan asam lemak tidak
larut dalam air dingin maupun air panas dan mudah sekali rusak karena sangat
rentan terhadap ikatan rangkap yang 5tidak stabil sehingga mudah mengalami
autooksidasi menjadi radikal bebas bila terkena udara han cahaya.
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)2-COOH
Asam Dokosaheksanoat (C22:6)
c.
Alpha-linoleic
acid (ALA)
Alpha-linoneic acid (ALA) atau yang lebih sering
dikenal dengan asam linoleat ditemukan di dalam
tumbuhan dan minyak tumbuhan, termasuk sayuran, walnut, minyak biji mustard,
minyak kedelai, minyak jagung dan minyak flaxseed (terdiri atas 50% asam
linolenat). Juga terdapat dalam daun-daunan, beberapa minyak
biji-bijian, termasuk minyak kedelai minyak biji rami dan minyak biji rape.
Asam lemak ini dihasilkan di dalam tubuh tumbuhan oleh desaturasi Δ12 dan Δ15
asam oleat. Bersama asam oleat, asam α-linolenat menggantikan satu dari 8dua
produk PUFA primer biosintesis asam lemak. Asam lemak ini terdapat pada daun
tumbuhan dan komponen kecil dari minyak biji.
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH
Asam Linolenat (C18:3)
E.
Manfaat
Asam Lemak Omega-3
Asam lemak Omega-3 sudah terbukti mempunyai
dampak menguntungkan dalam pencegahan penyakit kardiovaskuler, kanker,
Alzheimer dan schizoprenia. Khususnya , OHA memainkan peran penting dalam
perkembangan otak dan retinal bayi. Sebagai lemak esensial bagi manusia, asam
lemak omega-3 perlu ditambahkan pada makanan untuk memelihara tubuh dan otak
dalam kondisi puncak.
Pada
penyakit kardiovaskuler, asam lemak omega-3 telah menunjukkan berdampak
menguntungkan pada sistim kardiovaskuler. Resiko dari terkena penyakit
diabetes, obesitas, asma, dan lain-lain terbukti berkurang dengan meningkatkan
konsumsi omega-3 (Simopoulos, 2002) . Studi terbaru menunjukkan bahwa asam
lemak omega-3 bisa bergabung dengan membran sel jantung, sehingga berdampak
kardioprotektif terhadap beberapa penyakit (Masson et al., 2007). Oampak baik
ini dapat dipertahankan dengan mengkonsumsi ikan (misalnya 1-2 kali per minggu)
seiring dengan periode penghanyutan asam lemak omega-3 yang relatif lama.
Kesehatan jantung dapat dipelihara dengan asam lemak omega-3 sebesar 19r/hari
(Masson et al., 2007).
Dampak
menguntungkan asam lemak omega-3 terhadap kanker dihubungkan dengan fakta akan
rendahnya kasus kanker payudara pada orang Eskimos sebagai pengkonsumsi asam
lemak omega-3 tinggi dalam bentuk ikan (Nettleton, 1995). Sejak itu banyak
penelitian dilakukan lebih lanjut untuk memahami dampak menguntungkan asam
lemak omega-3 pada penyembuhan berbagai kanker. Mekanismenya secara penuh belum
dipahami, tetapi jelas bahwa asam lemak omega-3 bermanfaat dalam perang melawan
berbagai kanker. Sebagai contoh, Hering dkk (2007) menemukan bahwa
perkembang-biakan sel kanker pankreas terhambat setelah perlakuan dengan asam
lemak omega-3. Diduga bahwa as am lemak omega-3 memulihkan proses pengatur
tertentu dalam sel. Dengan pulihnya proses ini, sel-sel mempunyai
"pemulihan apoptosis" dan dapat dihancurkann oleh sistim kekebalan
atau perawatan kanker tradisional (Hering dkk., 2007) . Asam lemak Omega-3 juga
dapat membantu mencegah kanker kolorektal (Nowak et aI., 2007).
F.
Asam
Lemak Omega 3 dan Kesehatan
1.
Omega-3: Lemak Baik
Dokter mungkin mengatakan kepada Anda untuk
mengurangi lemak, tetapi tidak semua lemak tidak sehat. Asam lemak Omega-3
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Studi menunjukkan omega-3 membantu menurunkan
risiko penyakit jantung, pembunuh utama. Omega-3 juga dapat memberi
perlindungan terhadap gejala depresi, demensia, kanker, dan artritis. Omega-3
ditemukan dalam ikan salmon, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan banyak lagi
tetapi manfaat kesehatan dapat sangat berbeda dari satu sumber ke sumber lain.
2. Alphabet Omega-3
Asam lemak Omega-3 datang dalam lebih dari satu
bentuk. Jenis yang ditemukan pada ikan, disebut DHA dan EPA, tampaknya memiliki
manfaat kesehatan terkuat. Bentuk lain yang dikenal sebagai ALA ditemukan dalam
minyak sayur, biji rami, kenari, dan sayuran berdaun gelap seperti bayam. Tubuh
mengubah sejumlah kecil ALA menjadi EPA dan DHA, dan ALA juga memiliki beberapa
manfaat kesehatan sendiri.
3. Bagaimana Omega-3 melawan Penyakit
Asam lemak Omega-3 dipercaya dapat membantu melawan
penyakit dengan mengurangi peradangan pada pembuluh darah, sendi, dan tempat
lain di tubuh. Omega-3 juga mengurangi resiko untuk sebuah irama jantung yang
abnormal, menurunkan kadar lemak yang tidak sehat dalam aliran darah, dan
memperlambat laju pembentukan plak di pembuluh darah. Tubuh kita tidak dapat
membuat Omega-3, jadi kita harus mendapatkannya dari pola makan kita.
4. Omega-3 dan Kematian akibat sakit Jantung
Jika Anda pernah mengalami serangan jantung
sebelumnya, Omega-3 asam lemak dapat membantu menurunkan risiko kematian akibat
penyakit jantung. Studi menunjukkan pengurangan serangan jantung dan kematian
mendadak antara korban serangan jantung pada mereka yang banyak mengkomsumsi
Omega-3. Ini termasuk orang yang mengambil suplemen minyak ikan dan mereka yang
rutin makan ikan berlemak, seperti salmon atau trout danau.
5. Omega-3 dan aritmia (ritme jantung abnormal)
Omega-3 tampaknya memiliki efek stabilisasi pada
jantung. Mereka dapat menurunkan detak jantung dan mengurangi risiko yang
mengancam jiwa aritmia atau ritme jantung abnormal. Beberapa sumber umum dari
omega-3s yang ditampilkan di sini: ikan, walnut, brokoli, dan edamame, kacang
kedelai hijau yang sering dikukus dan disajikan dalam kelopaknya.
6. Omega-3 dan Trigliserida
Omega-3 dapat menurunkan tingkat trigliserida, jenis
lemak darah yang terkait dengan penyakit jantung. Trigliserida terkumpul dalam
aliran darah dan dalam sel lemak tubuh (terlihat di sini). Sayangnya, Omega-3 meningkatkan
kolesterol baik yang "baik" (HDL) maupun yang "buruk"
(LDL). Orang dengan trigliserida tinggi harus berkonsultasi dengan dokter
mereka sebelum mengambil Omega-3. Makan ikan yang kaya Omega-3 umumnya aman.
7. Omega-3 dan Tekanan Darah Tinggi
Ada bukti kuat bahwa Omega-3 menurunkan tekanan
darah. Meskipun demikian, efeknya adalah kecil. Jika Anda memiliki tekanan
darah tinggi, makan ikan bersama dengan perubahan poloa makan lainnya dan
obat-obatan, bisa membantu seperti yang direkomendasikan oleh dokter Anda.
Salah satu strategi adalah untuk mengganti daging merah dengan ikan selama
beberapa kali makanan. Tapi hal terbaik adalah hindari ikan asin, seperti
salmon panggang.
8. Omega-3 dan Stroke
Bukti tercampur pada fakta apakah omega-3 dapat
membantu mencegah stroke. Curbs plak membangun di dalam pembuluh darah dan
memiliki efek antipembekuan darah, sehingga dapat membantu mencegah stroke
iskemik, jenis yang disebabkan oleh gumpalan atau penyumbatan dalam arteri.
Pada dosis yang sangat tinggi, suplemen omega-3 dapat meningkatkan risiko
stroke hemoragik, jenis kurang umum yang melibatkan pendarahan di otak.
9. Omega-3 dan Rheumatoid Arthritis
Studi menunjukkan Omega-3 dapat mengurangi gejala seperti
nyeri sendi dan kekakuan pada penderita rheumatoid arthritis. Pola makan tinggi
omega-3 juga dapat meningkatkan efektivitas obat anti-inflamasi.
10. Omega-3 dan Depresi
Omega-3 asam lemak dapat membantu kelancaran keluar
gangguan mood dan membuat antidepresan lebih efektif. Namun, hasil penelitian
telah tercampur sejauh ini. Negara-negara dengan tingkat konsumsi tinggi
omega-3 dalam makanan, memiliki tingkat depresi khas yang lebih rendah.
Meskipun studi lebih lanjut diperlukan, bukti-bukti sejauh ini cukup menjanjikan.
11. Omega-3 dan ADHD
Beberapa studi menunjukkan suplemen Omega-3 dapat
meringankan gejala Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD). Kita tahu asam lemak omega-3 yang penting
dalam perkembangan dan fungsi otak. Meskipun bukti tersebut tidak konklusif dan
suplemen diet tidak dapat menawarkan obatsemua untuk ADHD, Omega-3 dapat
memberikan beberapa manfaat tambahan untuk pengobatan tradisional.
12. Omega-3 dan Demensia
Kesimpulan akhir masih belum pasti, tapi ada beberapa
bukti bahwa Omega-3 dapat melindungi terhadap demensia dan memperbaiki fungsi
mental. Dalam satu studi, orang tua dengan diet tinggi omega-3 asam lemak
memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer. Penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi keterkaitannya.
13. Omega-3 dan Kanker
Omega-3 dapat membantu mengurangi risiko kanker usus
besar, kanker payudara, dan kanker prostat lanjut, namun penelitian lebih
lanjut diperlukan. The American Cancer Society merekomendasikan pola makan yang
mencakup ikan, tetapi organisasi berhenti sejangka waktu mendukung suplemen
Omega-3 untuk pencegahan kanker.
14. Omega-3 dan Anak anak
Berhati-hatilah dengan janji bahwa omega-3 memiliki kemampuan
kekuatan "meningkatkan otak" bagi anak-anak. Federal Trade Commission
meminta perusahaan suplemen untuk berhenti mengklaim, kecuali jika mereka dapat
membuktikannya secara ilmiah. American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa
anak-anak makan ikan lebih banyak, asalkan tidak dilapisi tepung roti dan
digoreng. Dokter anak juga menyarankan hati-hati terhadap jenis ikan yang tinggi
merkuri, seperti hiu, ikan todak, king mackerel, dan tilefish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar